Bule Shock di Perempatan!

Mix and Much - Malam itu ketika saya pulang kerja, sudah cukup malam juga sih. Sekitar jam sembilan malam.

Jakarta sebagai kotra metropolitan memang seolah tak pernah tertidur. Selalu ada aktivitas kehidupan didalamnya. Seperti biasanya, malam ituoun jalanan masih dipenuhi oleh berbagai macam kendaraan, umum maupun pribadi.

Kisah ini terjadi ketika sampai di traffic light Rawamangun. Sebenarnya lampu dari arah saya berkendara saat itu menyala merah. Artinya semua pengendara yang searah dengan saya harus berhenti.

Mungkin karena sudah menjadi kebiasaan atau apalah.. bisa jadi tingkat disiplin warga pengguna jalan yang rendah, sehingga mereka tidak lagi perduli dengan rambu-rambu lalu lintas yang harusnya dipatuhi demi ketertiban dan keselamatan bersama.

Kebetulan dari arah seberang, yang mendapatkan giliran lampu hijau ada seorang WNA yang mengendarai sepeda gunung dengan penuh rasa percaya diri menyeberang perempatan itu.

Apa yang terjadi? Ternyata disaat bersamaan para pengendara dari arah saya juga tidak menggubris lampu merah. Yang kemudian terjadi adalah si WNA tersebut shock dambil teriak-teriak "Oh my god.. oh my god.. oh my god..." lalu ditengah perempatan jalan dia turun dari sepedanya.

Melihat kejadian tersebut, saya tersenyum tapi dalam hati juga prihatin dengan kejadian tersebut. Nampak si bule masih dengan raut cemas hanya menuntun sepedanya ketepian jalan. Mungkin dia tidak pernah mendapatkan pengalaman extreme seperti saat itu dinegaranya :)

Duh.. jadi ingat kata pak presiden yang ditanya oleh kawan-kawan PM tentang buruknya lalu-lintas di Jakarta, yang dijawab itu adalah tanggung jawabnya gubernur dan bla.. bla.. bla..

Ah.. sudahlah.. semua berawal dari kesadaran diri kita. Itu aja sih yang selama ini saya yakini. Karena saya juga acap kali melanggar rambu :)

Tapi semoga hal-hal seperti itu tidak terus menjadi tradisi.

Parah, kapan benernya?

Post a Comment

0 Comments